oleh : Andrea Darisi Hutasuhut
kelas : 5 ETA
NIM : 0610 3033 0941
NIM : 0610 3033 0941
A.
Antena
Antena adalah suatu piranti yang digunakan untuk merambatkan dan
menerima gelombang radio atau elektromagnetik. Pemancaran merupakan satu proses
perpindahan gelombang radio atau elektromagnetik dari saluran transmisi ke
ruang bebas melalui antena pemancar. Sedangkan penerimaan satu proses
penerimaan gelombang radio atau elektromagnetik dari ruang bebas melalui antena
penerima. Karena merupakan perangkat perantara antara saluran transmisi dan
udara, maka antena harus mempunyai sifat yang sesuai (match) dengan saluran
pencatunya.
Secara
umum antena dibedakan menjadi antena isotropis, antena omnidirectional, antena
directional, antena phase array, antena optimal dan antena adaptif. Antena
isotropis (isotropic) merupakan sumber titik yang memancarkan daya ke segala
arah dengan intensitas yang sama, seperti permukaan bola. Antena ini tidak ada
dalam kenyataan dan hanya digunakan sebagai dasar untuk merancang dan
menganalisa struktur antena yang lebih kompleks. Antena omnidirectional adalah
antena yang memancarkan daya ke segala arah, dan bentuk pola radiasinya
digambarkan seperti bentuk donat (doughnut) dengan pusat berimpit.
Antena
ini ada dalam kenyataan, dan dalam pengukuran sering digunakan sebagai
pembanding terhadap antena yang lebih kompleks. Contoh antena ini adalah antena
dipole setengah panjang gelombang. Antena directional merupakan antena yang
memancarkan daya ke arah tertentu. Gain antena ini relatif lebih besar dari
antena omnidirectional. Contoh, suatu antena dengan gain 10 dBi (kadang-kadang
dinyatakan dengan “dBic” atau disingkat “dB” saja). Artinya antena ini pada
arah tertentu memancarkan daya 10 dB lebih besar dibanding dengan antena
isotropis. Ketiga jenis antena di atas merupakan antena tunggal, dan bentuk
pola radiasinya tidak dapat berubah tanpa merubah fisik antena atau memutar
secara mekanik dari fisik antena.
B. Interferensi
Dalam dunia telekomunikasi , dikenal
yg disebut dgn interferensi. Secara garis besar , interferensi adalah Dalam
teknologi wireless, istilah interferensi biasanya digunakan untuk hal yang
lebih luas, untuk gangguan dari sumber RF (Radio Frekuensi), seperti, dari
kanal tetangga. Oleh karenanya, seorang wireless networker jika berbicara tentang
interferensi biasanya mereka membicarakan berbagai gangguan oleh jaringan lain,
atau sumber gelombang mikro lainnya. Interferensi merupakan salah satu
kesulitan utama pada saat membangun sambungan wireless, terutama di lingkungan
perkotaan atau ruangan yang tertutup, seperti, ruang seminar atau konferensi
dimana banyak jaringan akan saling berkompetisi untuk menggunakan spektrum
frekuensi yang ada.
Interferensi
dalam dunia selular adalah gangguan pada komunikasi yg disebabkan oleh
ikutnya sinyal frekuensi lain yg tidak dikehendaki. Interferensi dikatakan
sangat merugikan karena dapat mengurangi kualitas dari sinyal (quality of
signal), kualitas suara (quality of sound) dan kualitas pelayanan (quality of
service).
C. Mengurangi
Interferensi dengan Sektorisasi (Sistem antena berarah)
Sektorisasi
sel merupakan upaya untuk mengurangi kontribusi interferensi agar
diperoleh C / I minimum sehingga didapat faktor pengulangan frekuensi (K) yang
minimum. Dengan demikian pemanfaatan pita frekuensi semakin efisien dan kapasitas
tiap sel menjadi lebih besar. Faktor pengurangan interferensi co-channel
(q) ditentukan oleh batasan C / I minimum yang dapat diterima untuk
menghasilkan pembicaraan yang terdengar baik, jelas dan mempunyai keandalan tinggi. Nilai tipikal C / I untuk
sistem digital TDMA adalah 12 dB pada posisi terburuk dan ditambah 6
dB untuk mengantisipasi trafik yang tinggi, ketidaksesuaian kontur dan
lokasi RBS yang kurang menguntungkan.
Hubungan
antara C / I dan q merupakan fungsi susunan sel (K) dan sektorisasi antena,
dihitung pada posisi terburuk (sinyal pembawa terkecil dan sinyal interferensi terbesar berdasarkan jarak
perambatan gelombang) oleh interferensi lapis pertama selsel dengan kanal
frekuensi sama. Dengan
teknik ini setiap sel dibagi dalam tiga atau enam sektor dengan menggunakan
tiga atau enam antena berarah pada base station.
Pada
masing-masing sektor
dipakai satu set frekuensi yang berbeda.
1.
Kasus tiga sektor (1200)
Pada sistem ini sel co-channel yang merupakan sumber
interferensi tadinya enam buah tinggal hanya dua buah. Situasi terburuk terjadi
ketika mobile station berada pada posisi A, dimana jarak antara mobile
station dengan antena sumber interferensi secara kasar adalah D dan D+0,7R, sehingga C / I
adalah sebagai berikut:
Dengan memasukkan harga q = 3,46 maka diperoleh:
C / I untuk kasus terburuk = 96,9 = 19,9 dB.
Terlihat hasilnya dalam
kasus terburuk lebih besar dari 12 dB, yang merupakan syarat dalam sistem
disain. Dalam kenyataannya C / I yang diperoleh mungkin 6 dB dibawah
perhitungan itu. Walaupun demikian 13,9 dB merupakan hasil yang cukup.
Catatan
: kasus terburuk pada sistem 1200 (K=4) – gambar.a ; sistem 600
(K=4) – gambar b Gambar 8.6 Sistem antena berarah
2. Kasus Enam Sektor (600)
Pada kasus ini sel dibagi menjadi enam sektor, dengan menggunakan
antena berarah
yang mempunyai lebar berkas pancar 600. Dengan teknik ini maka sel cochannel yang menjadi sumber
interferensi hanya satu buah dengan jarak dari sumber sel sebesar D + R,
sehingga C / I untuk kondisi terburuk adalah sbb:
Dengan memasukkan harga q = 3,46, maka
diperoleh:
C / I kasus terburuk = 395,6 = 25,9 dB = 26 dB
Jika
6 dB dikurangi dari 26 dB, maka 20 dB akan sangat cukup untuk memenuhi untuk kerja sistem.
Salah satu keuntungan dari sistem dengan enam sektor (600) akan
diperoleh untuk
kerja yang baik terutama dalam kualitas tetapi mempunyai kekurangan sbb:
1.
Mempunyai lebih banyak antena yang dipasang di tiang antena (tidak ekonomis).
2. Akan lebih sering terjadi handoff karena meningkatnya
kemungkinan mobile station
bergerak melintas antar sektor.
3.
Mengurangi efisiensi trunking.
Karena alasan-alasan diatas dalam desain suatu sistem selular
apabila sistem tiga
sektor (1200) telah mencukupi unjuk kerja sistem, maka sistem ini lebih sering dipilih dibandingkan
sistem enam sektor (600).
sumber:ebook-gatot-santoso.pdf